KOMPAS.com — Keterampilan sablon menjadi salah satu peluang usaha yang cukup banyak dipilih. Sablon adalah sebuah teknik mencetak saring. Media cetaknya pun bermacam-macam, mulai dari kertas, kain, hingga kulit. Meskipun modal awalnya tidak sedikit karena harus membeli mesin pres sablon dan komputer, break even point (BEP) atau balik modal bisa diraih pada tahun pertama bila kita menerima pesanan dalam jumlah besar. Keuntungan yang diperoleh pun bisa mencapai 40 persen. Ditambah lagi, di era digital seperti saat ini, proses sablon menjadi lebih cepat. Pemakaian waktu menjadi lebih efektif.
Media sablon yang kemudian marak dilirik, baik oleh penjual maupun konsumen, adalah kaus. Mengapa? Kaus populer sebagai busana simpel yang disukai dan dipakai segala usia dan jenis kelamin. Selain itu, harga sebuah kaus juga relatif murah.
Inovasi di bidang kaus sablon pun semakin berkembang. Mulai dari tulisan-tulisan kreatif dan dekat dengan kehidupan sehari-hari sampai foto diri yang bisa dicetak di atas sebuah kaus. Proses pengerjaannya pun relatif singkat. Dalam beberapa menit, desain idaman kaus sudah tersablon dan bersifat personal (karena kita mendesain sendiri).
Bahan dan alat yang dibutuhkan
* Kaus katun polos putih atau berwarna-warni.
* Kertas transfer sablon.
* Tinta.
* Mesin pres sablon.
* Mesin jahit.
Pembuatan
* Buat desain tulisan atau gambar di komputer, lalu cetak di atas kertas transfer. Anda dapat pula langsung membeli foto atau gambar yang sudah jadi di tempat-tempat penyedia desain sablon di pasar Mangga Dua.
* Pilih kaus sebagai media cetak sablon. Setelah itu, letakkan kaus di atas mesin pres sablon. Ratakan bidang kaus agar hasil sablon prima.
* Tentukan posisi cetak desain tersebut.
* Cetak dengan mesin pres sablon. Proses ini hanya berlangsung 10 sampai 20 detik.
* Kaus dapat langsung dipakai. Hasil sablon akan bertahan lama asalkan Anda tidak menyetrika langsung pada bidang sablon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar