From Wanita-gaya |
GARIS-GARIS putih dan kulit yang kendur dan menggelambir adalah fenomena umum yang dihadapi wanita setelah melahirkan. Ada banyak cara untuk mengatasinya. Namun satu hal yang pasti, semua butuh kesabaran ekstra.
Itu yang dikatakan Erawita Moegni MD, dermato venereologist dari Clinique Suisse. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada perawatan yang berhasil 100 persen terhadap stretchmark dan selulit. "Saya pikir, dokter-dokter kulit lain juga akan setuju bahwa treatment bagi stretchmark dan selulit itu belum ada yang definitif, sifatnya masih alternatif, karena belum bisa memberikan hasil jangka panjang," sebutnya.
Hal itu, dr Erawita menyebutkan, dikarenakan kedua problema tersebut berada di lapisan kulit bagian tengah dan bawah sehingga sulit dicapai oleh obat-obatan maupun alat modern. Stretchmark yang bisa dikenali dari garis-garis putih pada permukaan kulit terjadi akibat peregangan kulit ekstrem sehingga menyebabkan serabut kolagen dan elastin pecah dan tidak bisa kembali lagi.
Problema ini dialami Eka Martina, 32. Wanita yang berprofesi sebagai tenaga kerja lepas ini mengaku baru mengetahui dirinya mengalami stretchmark setelah melahirkan. "Awalnya saya tidak menyadari. Memang sih ada garis-garis kemerahan di sekitar payudara dan perut bagian atas,tapi saya pikir itu normal saat hamil. Ternyata setelah beberapa bulan garis-garis itu memutih dan sulit dihilangkan," ujar wanita yang bobotnya naik 20 kg saat hamil ini.
"Problema ini memang biasanya terjadi pada wanita hamil atau pada mereka yang mengalami kenaikan berat badan drastis. Awalnya terlihat garis merah kehitaman yang kita sebut sebagai striae rubra yang dalam beberapa bulan berubah menjadi striae alba atau garis-garis putih yang sering terlihat di bagian perut, paha, dan payudara," sebut dr Erawita.
Sementara selulit terjadi akibat multiproses pada kulit. "Selulit ini banyak ditemui pada mereka yang sudah gemuk lama, terjadi akibat banyak proses, seperti peradangan kemudian ada enzim-enzim penghancur lemak berlebihan yang menyisakan ruang-ruang kosong pada kulit sehingga permukaannya terlihat bergelombang. Bisa juga terjadi akibat gangguan sirkulasi darah dan sistem limfatik," paparnya.
Lebih lanjut, dr Erawita menjelaskan, selulit kerap ditemui di paha belakang dan lengan. Selulit ini juga bisa terjadi pada wanita hamil karena selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan untuk melindungi janin.
Stretchmark dan selulit adalah dua masalah yang berbeda. Karena itu berbeda pula cara perawatannya.Namun, masih saja terdapat anggapan umum yang menyamakan kedua problema kulit ini.
Untuk stretchmark, dr Erawita mengatakan terdapat beberapa cara untuk mengurangi penampakan garis-garis putih pada kulit tersebut, kendati tidak 100 persen. "Memang ada banyak cara, namun semuanya tidak memberi hasil jangka panjang, sifatnya hanya menyamarkan tidak sampai menghilangkan," tuturnya.
Di Clinique Suisse sendiri terdapat paket perawatan stretchmark yang merupakan kombinasi treatment dengan alat serta aplikasi krim. Selain itu ada juga tindakan lain untuk mengurangi stretchmark seperti laser pembuluh darah dan thermage. Menurut dr Erawita, laser pembuluh darah merupakan tindakan preventif yang dilakukan ketika stretchmark masih berupa garis kemerahan. "Dengan begitu, diharapkan garis putih tidak sempat terbentuk," sebutnya.
(sindo//tty)
Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/02/19/195/194471/atasi-stretchmark-butuh-kesabaran-ekstra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar