Rabu, 25 Januari 2012

Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Jika diajukan sebuah pertanyaan tentang orang tua teladan, maka jawaban Anda, pasti tentu saja saya orang tua teladan bagi anak saya. Atau yang lebih moderat akan menjawab saya terus berusaha untuk menjadi teladan dan memberi yang terbaik buat anak saya.

Semua orang tahu bahwa tidak ada induk harimau yang memakan anaknya sendiri, dan tidak seorangtuapun yang ingin anaknya celaka. Bahkan setiap orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya.

Namun dibalik keinginan tuk memberi yang terbaik itu terkadang orangtua tanpa sadar telah melakukan beberapa kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak.

Berikut beberapa kesalahan yang mungkin tanpa kita sadari justru terjadi ketika mendidik anak:

1. Kurang Pengawasan

Professor Robert Billingham dari Human Development and Family Studies - Universitas Indiana berkata: jika anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orangtua.

Dalam hal ini ternyata tidak sedikit orangtua yang melakukan kesalahan. Merasa bahwa anak-anak sudah aman karena sedang berada di sekolah ataupun di penitipan. Sebab itu luangkan waktu untuk mengawasi anak-anak secara berkala namun tanpa terjadwal. Kunjungan kejutan anda bisa meyakinkan anak bahwa orangtuanya mengawasi dan menyayangi mereka.

2. Gagal Mendengarkan

Psikolog Charles Fay, Ph.D. berkata: Banyak orang tua yang merasa terlalu lelah untuk memberikan perhatian justru cenderung mengabaikan apa yang anak ungkapkan.

Ucapan psikolog ini bisa kita jadikan acuan bahwa banyak orangtua yang tergerus mentalnya ketika sedang mendidik anak hingga tanpa disadari telah melakukan kesalahan. Padahal tidak boleh ada kata lelah dalam mendidik anak. Berbagai ungkapan yang ditunjukkan anak haruslah mendapat respon dari orangtua untuk menjaga komunikasi yang baik, terutama ketika anak berusia remaja.

3. Jarang Bertemu Muka

Di era kesetaraan gender ini tidak sedikit wanita yang sejatinya adalah para ibu justru bekerja dikantor seharian. Dengan tingginya tingkat intensitas kerja ini tentunya berpengaruh pada waktu untuk bermain dan berbincang dengan anak. Sedangkan dari sisi anak, terutama usia remaja, perkembangan teknologi seperti internet dan handphone justru menjadikan anak tak mau keluar dari kamarnya. Kombinasi keduanya merupakan kesalahan dalam mendidik anak. Sebab itu tentukan waktu yang tepat agar orangtua dan anak bisa bertemu dan berbicara dengan rutin. Contoh: berkumpul sejenak menjelang makan malam dan meluangkan waktu untuk berkumpul kembali setelah makan malam dalam suasana santai. Satu hal yang perlu diingat, kualitas pertemuan jauh lebih penting daripada kuantitas.

4. Bertengkar Dihadapan Anak

Seorang psikiater bernama Sara B. Miller, Ph.D. pernah berkata: Perilaku yang paling berpengaruh dan merusak adalah bertengkar dihadapan anak.

Perbedaan pendapat itu hal yang wajar tapi jangan tunjukkan perselisihan itu didepan anak. Pertengkaran ataupun sekedar perdebatan yang terjadi diantara orangtua bisa menciptakan rasa tidak aman, nyaman dan  mampu menimbulkan ketakutan pada anak. Sebab itu tampillah seharmonis mungkin dihadapan anak.

5. Tidak Konsisten

Orangtua biasanya sering mengatakan jangan ketika sedang mengawasi anak-anak bermain. Ini tidak boleh itu dilarang. Lalu ketika si anak merengek, memohon atau bahkan menangis maka akhirnya si orangtua mengizinkan anak untuk melakukan hal yang diinginkannya.

Ketidakkonsistenan inilah letak kesalahan orangtua. Terlalu membiarkan rengekan dan tangisan anak menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Padahal orangtua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak-anaknya.

6. Mengabaikan Kata Hati

Lisa Balch pernah berkata: Lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir namun tidak mengabaikan suara-suara yang melemahkan disekitarnya. Saya banyak belajar bahwa orangtua seharusnya mempunyai kepekaan yang tajam tentang sesuatu.

Maksudnya orangtua harus mampu meningkatkan kepekaan dan intuisi dalam mendidik ataupun mengawasi gerak gerik anaknya dan gunakan kata hati pada proses ini.

Pengabaian kata hati bisa mengakibatkan kesalahan orangtua dalam menilai anak. Anda kan orangtuanya, sebab itu anda adalah orang yang paling tahu tentang karakter anak anda. Hati anda akan mengatakan sesuatu jika ada hal aneh yang terjadi pada anak anda. Sebab itu jangan pernah abaikan kata hati.

7. Terlalu Banyak Nonton TV

Terlalu lama ketika menonton televisi akan membuat anak malas belajar. Tapi tidak sedikit orangtua justru membiarkan anak-anaknya berlama-lama didepan TV agar tidak mengganggu aktifitas orang tua. Selain timbulnya rasa malas pada si anak, pengaruh lain dari tontonan televisi adalah banyaknya tayangan yang tidak sesuai dengan usia anak.

Proses pembiaran anak dalam menonton acara televisi tanpa pengawasan ini adalah sebuah kesalahan, sebab itu perbaiki keadaan ini sebelum semakin memburuk.

8. Segalanya Diukur Dengan Materi

Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah. Tidak pula salah memberi uang yang cukup pada anak agar ia bisa membeli sesuatu. Namun materi bukanlah segalanya. Anak lebih membutuhkan waktu berkualitas bersama orangtua karena anak cenderung ingin didengarkan. Bukan dengan memberi apapun yang anak inginkan tetapi tanpa waktu yang cukup untuk berbincang ataupun mendengar cerita dan keluhannya.


Article and Posted by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...