Minggu, 01 Januari 2012

Air Mata Wanita

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Ayahnya menjawab, “Semua wanita memang menangis meski tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak telah tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu Tuhan. Pada kesempatan ini tak lupa ia menanyakan hal yang mengganjal dihatinya sejak kecil. ”Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?”. Dalam mimpinya Tuhan menjawab, “Saat menciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.”

“Kuberi wanita kekuatan untuk dapat mengeluarkan bayi dari rahimnya dan merawat bayi itu, walau seringkali ia harus menerima cerca dari anaknya”

“Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur”

“Kuberi wanita keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah meski semua orang sudah putus asa”

“Pada wanita Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah”

“Kuberi wanita kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dalam situasi bagaimanapun. Walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberi kehangatan pada bayi-bayi yang terbangun didinginnya malam meski ia harus melawan kantuk. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya”

“Kuberi wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit. Juga menguatkan suaminya agar mampu melindunginya”

“Kuberikan pada wanita kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan menyayangi”

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan pada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Inilah kelebihan wanita yang tak dimiliki makhluk manapun. Air mata ini adalah air mata kehidupan”

“Namun yang lebih utama dari itu semua adalah kujadikan ia serang ibu, tempat bergantung semua manusia”

Sesungguhnya ibu adalah tokoh pertama dan utama dalam perjalanan hidup kita. Tak ada kasih yang lebih mulia daripada kasihsayang ibu kepada anak-anaknya.

Kasih ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan tak berakhir. Kasih ibu itu selalu berputar dan senantiasa meluas, menyentuh setiap orang yang ditemuinya. Melingkupinya seperti kabut pagi, menghangatkannya seperti mentari siang, dan menyelimutinya seperti sejuk malam. Maka, dekatkanlah diri kita pada Ibu selagi beliau masih ada diantara kita, karena dikakinyalah kita menemukan kebaikan hidup, dunia dan akhirat.

Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa ibuku dan dosa ibu dari anak-anakku.
Amin.


Article and Posted by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...