Jumat, 16 September 2011

Tak Semua Orang Ingin Jadi Selebriti Google+

Jejaring sosial Google+ menjadi media sosial yang berkembang cepat, walau baru beberapa bulan diluncurkan. Sejumlah selebriti dan tokoh dunia pun sudah menggunakan Google+, yang kemudian dijadikan Google sebagai promosi untuk mengembangkan jejaring ini.

Sejumlah nama yang kemudian direkomendasikan Google untuk di-"add to circles" antara lain Paris Hilton, Ashton Kutcher, dan Taylor Swift.

Namun, tidak semua orang ingin dianggap populer. Blogger terkenal di bidang teknologi informasi, Robert Scoble menjadi contoh yang meminta Google untuk mencoretnya dari daftar "orang populer yang memiliki akun Google+".

"Saya paham kenapa Google membuat daftar ini. Tapi itu daftar yang tidak dilakukan dengan kriteria yang baik, dan saya tidak ingin diasosiasikan dengan itu," ucap Scoble, seperti dikutip dari laman CNN.

Menurut Scoble, Google+ seharusnya mempromosikan pemikiran seseorang atau posting yang populer. Itu lebih penting dilakukan, dibanding menjadikan seseorang layaknya selebriti.

"Kenapa kita tidak memiliki daftar berdasar posting yang menarik di teknologi, politik, fotografi, edukasi, hiburan, musik, ekonomi, dan lainnya," tulis Scoble di blog Google miliknya. "Kenapa kami harus fokus ke orang-orang tertentu," lanjutnya.

Sedangkan Craig Kanalley, editor senior The Huffington Post menyebut Google+ lebih mementingkan promosi selebriti secara online, ketimbang menciptakan komunitas.

"Ini akan mengakibatkan orang merasa teralienasi dan menyebabkan perang followers yang tidak sehat untuk sebuah jejaring sosial dan meningkatkan ego masyarakat," tulis Kanalley di blog Google+, seperti dikutip dari laman CNN.

"Ketika selebriti mendapat banyak followers, yang bukan siapa-siapa tertinggal jauh di belakang. Ini akan menciptakan gap. Ini yang terjadi di Twitter," jelas Scoble.

Dalam daftar yang dibuat Google, terdapat delapan kategori. Adapun kategori itu adalah entertainment, fun & interesting, music, news, photography & art, politics, sports, dan technology.

Google pun kemudian merespon ini, dengan jawaban yang dibuat Vice President of Product Google+, Bradley Horowitz. Menurut Horowitz, list ini tidak dibuat untuk semua orang dalam semua kategori. Google pun akan meng-update dengan melakukan personalisasi rekomendasi yang diajukan, sehingga tidak akan didominasi selebriti atau tokoh semata.

"Ada banyak diversitas di list berdasarkan inisial, dan saya berharap kita menemukan orang-orang menarik baru. Saya tahu, karena saya menemukan sejumlah orang, yang belum pernah saya kenal sebelumnya," jelas Horowitz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...